Bongkar Korupsi dengan Siriah Tanyo


OPINI

Bongkar Korupsi dengan Siriah Tanyo

Oleh : Pebriyansah

Sekretaris Umum Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Payakumbuh

Padang Ekspres • Selasa, 10/04/2012 10:35 WIB • 25 klik

Sudah banyak metode yang dipakai dalam membongkar korupsi di Indonesia selalutidak memuaskan rasa keadilan bangsa Indonesia. Secara tradisional metoda membongkar kejahatan di tengah masyarakat dengan menggunakan siriah tanyo atau pelaku kejahatan mengaku sendiri tanpa ditanya.

Persidangan yang terus ada mengadili para pelaku koruptor di negeri ini. Tontonan yang selalu tersaji di berbagai media. Deretan tuntutan diderakan dalam sidang-sidang untuk mencari fakta yang akan menyeret para pelaku kejahatan menjarah harta negara dengan cara menyimpang.

Para penegak hukum disibukkan dengan urusan para bandit negara ini dengan menghadirkan alat bukti untuk para tersangka. Para tersangka selalu berkelit ketika menjawab pertanyaan. Sehingga membuat lamanya proses persidangan yang dilakukan.

Seolah tarik ulur dan lidah tak bertulang dilakukan para bandit (perampok) harta negara dan tak kunjung selesai. Penegak hukum menjadi lama, para saksi yang dengan terdakwa saling tuding mencari pembenaran diri.

Seperti saat ini sudah layak dilakukan metode hipnotis atau siriah tanyo agar para pelaku kejahatan Korupsi cepat terungkap dan terbuka atas perbuatannnya. Seperti acara Uya Kuya dengan metode hipnotis seseorang dapat mengaku dengan sendiri apa yang dilakukan di depan orang banyak sekalipun. Sehingga proses pencarian fakta terhadap apa yang telah dilakukan tindakan Korupsi dapat mudah di respon para penegak hukum. Sehingga proses penentuan kepastian hukum dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.

Hiptonis sebenarnya sebuah cara yang banyak dilakukan oleh dunia hipnoterapi. Mengapa mesti mempergunakan jasa Uya Kuya, karena penggunaan hipnotis sebagai sarana menguak kejahatan bisa digunakan untuk wasilah (perantara) mencari bukti-bukti awal dalam penelusuran kasus kejahatan.

Menurut Madzab Maliki bisa digunakan untuk mencari qorinah (acuan) yang menguatkan dugaan sebagai alat penetapan hukum. Apalagi Uya Kuya menggunakan ilmu hipnotis modern, dengan teknik menggunakan kekuatan psikologi dan eksplorasi kemampuan diri manusia. Teknik termodern inilah yang dipakai Uya dan tidak menyalahi hukum agama. Secara teknik hipnotis yang di pakai Uya menggunakan kekuatan psikologis.

Jadi, pelaku koruptor dapat dengan cepat terkuak apa yang telah dilakukan. Sehingga pihak penegak hukum dapat mudah menganalisa pengakuan yang dilakukan terdakwa terhadap pelaku koruptor. Jadi tidak memakan waktu berlama-lama untuk penyelesaian. Dalam sidang yang digelar dapat mengambil sebuah kesimpulan dari pengakuan dengan menghipnotis para koruptor.

Seperti kasus wisma atlet yang melibatkan banyak pihak. Apabila para tersangka di lakukan hipnotis masing-masingnya dengan tenang meraka akan menjelaskan seluruhnya apa yang meraka lakukan dengan sendirinya.

Dalam budanya Minang ada istilah sirih tanyo untuk mengungkap suatu kerucigaan terhadap seseorang agar mudah mengaku terhadap tindakan apa yang di lakukanya. Dengan metode ini mampu menggungkap misalnya kasus perselingkuhan yang telah dilakukanya oleh seserorang. Jadi dapat membantu dengan mudah pengakuan yang telah dilakukan oleh seseorang.

Sudah saat metode alternatif hipnotis ini dilakukan dalam rangka menjerat para pelaku koruptor di negeri Indonesia ini yang semakin hari tidak ada habisnya. Sehingga proses hukum yang setimpal dapat secepatnya di rasakan terhadap para pelaku yang membuat negara merugi. (*)

[ Red/Redaksi_ILS ]
padangekspres.co.id
Koran Nasional dari Sumbar

SHARE THIS

Author:

Etiam at libero iaculis, mollis justo non, blandit augue. Vestibulum sit amet sodales est, a lacinia ex. Suspendisse vel enim sagittis, volutpat sem eget, condimentum sem.