MORAL APARAT
OLEH PEBRIYANSAH*
Misalnya saja beberapa kasus Korupsi di lima puluh kota yang masih terus disidangkan terkait kasus Korupsi yang notabena mereaka menjabat sebagai aparat Negara di luak ini. Pertanyaan apakah mereka kurang terasa ketika ambil sumpah jabatanya, sehingga dengan enak-nya melakukan pelanggaran yang telah menodai moralnya.
Sehingga meraka yang di jadikan panutan telah melukai moralnya sendiri, sehingga seperti para binatang yang telah tidak mempunyai rasa malunya lagi. Begitupun terkadang masih umbar kesombangan untuk pemimpin masyarakat.
Belum lagi berbicara kedisiplinan kerja dan tugas masih belum pada posisi sebagai aparat pemerintah yang melayani untuk kepentigan masyarakat banyak. Masih banyak moral aparat yang belum tau kesadaranya untuk melakukan apa fungsi dan tugasnya yang telah diemban untuknya.
Gerusan moral yang tidak bagus untuk di iukuti ini hendaknya tidak menyebar virusnya kepda para calon walikota yang akan. Maju untuk memimpin kota yang asri ini. Selayaknya orang yang akan mumcul bersumpah pada dirinya untuk memiliki aktualisani nilai moral untuk menjadei pemimpin dan pimpinan nantinya.
Ketika merasa menyadari jauhnya nilai moral hendaknya langsung berubah atau siap untuk mendundurkan diri saja, dari pada hanya menjadi beban Negara ini. Dan penilayan masyarakat terus buruk terhadap citranya.
Himbaun kepada seluruh aparat yang ada di kota galamai ini, mari pebaiki moral secara bersama-sama dalam rangka menuju masyarakat adil dan makmur yang di ridho Allah swt. Dengan perbaikan moral hendaknya dapat menjadi perbaikan kinerja dan produktivitas yang dampaknya nantinya untuk perbaikan kota Galamai ini.
Perbaikan moral akan terwujud ketika seorang penjabat memulai secara totalitas, dan yakin usaha sampai (yakusa) untuk memulai dan merubahnya secara totalitas dengan semangat perbaikan kota Payakumbuh dan limapuluh kota.
*seketaris umum HMi cabang Payakumbuh