FILM DOCUMENTER “ORANG RIMBA YANG TAK PUNYA HUTAN” DI DHARMASRAYA

FILM DOCUMENTER “ORANG RIMBA YANG TAK PUNYA HUTAN” DI DHARMASRAYA


Dharmasraya_Dhameks 11/07/12) mahasiswa ISI (institut seni Indonesia) padang panjang  melakukan pembuatan film dokumenter dengan tema “ orang rimba yang tak punya hutan ” di daerah kabupaten Dharmasraya,  mengenai suku anak dalam atau orang rimba sebuah film documenter yang mengambarkan sebuah keberadaan saudara-saudara kita yang semakin hari tempat tinggalnya semakain habis oleh fungsi hutan menjadi lahan perkebunan. Hutan bagi saudara kita ini merupakan sebuah rumah kehidupan  dan nyawo bagi mereka yang memberikan efek bagi masyarakat dunia.
Motivasi dalam pembuatan film ini lahir kesadaran akan suku anak dalam atau orang rimba (kubu) merupakan manusia yang sama seperti kita yang tentunya mempuyai hak-hak dasar. Orang rimba yang sering di anggap sperti hama yang menakutkan, kata kubu yang digunakan sebagai bahan untuk ejekan serta banayak momok lain yang menakutkan bagi orang yang di luar ini, tutur Prima Genta Sati  yang menyutradarai film ini. Film yang di buat ini di maksudkan juga segagai media advokasi untuk menerangkan kepada orang banyak tentang bagaimana sebenarnya suku kubu ini yang selama ini selalau tidak di perhatiakan.
“Sehingga terbagunlah kepedulian terhadap saudara kita yang berada di dalam hutan untuk sama-sama melakukan gerakan nyata bagi mereka karena bagaimanapun mereka tetap berada di kawasan Indonesia jadi tentunya mereka bagian dari negara ini, mareka sangat menjaga dan melindungi hutan. Bukan hanya hutan namun mereka terbangun sebuah kepercayaan bahwa sungai merupakan jalan dewo jadi mereka sangat menghargai bagaimana keaslian ekosistem alam ”tutur genta kepada Dhameks.
Suku anak dalam rimba bagi mereka adalah tumpuan segalanya dan adanya saling ketergantuangan antara hutan dan mereka, namum hari hadir sebuah kecemasan bagi saudara kita orang rimba seperti di kawasan kec. IX koto terasa rumah orang rimba akan terusik karena akan di jadikan lahan perkebunan  Oleh PT. Bina Hutan Lestari yang tentunya perusaahan ini mengantongi izin prinsip bupati Dharmasraya dan ninik mamak setempat yang katanya memiliki tanah ulayat.
Pembuatan film yang disutradara Prima Genta Sati mahasiswa ISI padang panjang  semester akhir ini beliau  yang juga aktif di kelompok Mapala dan juga aktivis mahasiswa di BKM padang panjang serta sang photografer travelling ini menelan waktu yang lumayan cukup lama mulai dari febuari sehingga Agustus nantinya.
Proses penyuntradaraan film ini tidak langsung sekalai jalan, namun membutuhkan beberapa waktu untuk melakukan surve ke lokasi, pendekatan serta memetakan medan, karena waktu yangdi butuhkan untuk menempuh ke dalam lumayan jauh dan di tempuh dengan menggunakan kendaran gardan dua serta berjalan berjam-jam. Dan pembuatan film documenter ini bukan hanya kelompok SAD satu rombongan saja namun di lakukan di beberapa tempat.
Film dokumenter orang rimba yang tak punya hutan ini pembuatanya di lakukan di beberapa tempat di Dharmasraya seperti di daerah silago dan banai serta melibatkan beberapa team dalam pembuatanya. Penyutradaraan film ini mengunakan beberapa sekmen seiap sekmen akan berisi gambaran global informasi yang akan di tampilkan serta yang akan di sampaikan. Sekmen pertama berisi informasi tentang orang rimba yang hidup di beberapa kawasan hutan di dharmasraya yang mengantungkan hidupnya kepada hutan di dharmasraya, sekmen kedua tentang masalah yang di hadapi orang rimba yaitu hutan yang berkurang dan penyebab hutan berkurang, sekmen ketiga tentang posisi pemerintah dan posisi orang rimba terhadap hutan yang memiliki kepentingan yang besar juga di bahas beberapa solusi. Penutup keseluruhan dokumenter ini di sampaikan tawaran dan landasan dalam mendekati orang rimba