Biar Kata Terangkai, Meski Harap Tak Tersampai

Biar Kata Terangkai, Meski Harap Tak Tersampai

Biar Kata Terangkai, Meski Harap Tak Tersampai

Aku,
Saat ini dan selamanya,
Ku sanjung engkau dengan cintaku duhai lelaki di selimut gelisah...
Ku sokong engkau dengan adaku duhai kekasih jiwa...
Tidak seperti pecinta yang haus…
Tidak seperti perindu yang lelah…
Aku mereguk seluruh indahmu dalam detik hariku.
Dalam sendiriku…
Dalam rintih do’a ku
Aku berjalan beriring dengan langkahmu…
Buat aku banyak belajar.

Aku,
Dalam lengah aku bertafakur memikirkanmu
Dalam lengah aku bertanya kabarmu
Dalam lengah hati mengingatimu,
Mimpi…
Kenapa hadir sang kekasih yang usang sudah jejaknya dari hari?
Kau…
Kenapa bisa ada dalam mimpiku?
Tidurku yang hanya sejenak itu,
Kenapa ada kamu?
Maafkan jika mulai saat itu aku kembali teringat akan kau...
Maafkan…
Aku tak berhak, bukan?
Saat sadar, akupun pergi lagi…
Agar jauh dari keingintauan tentang kabarmu.
Cinta memang pengorbanan, bukan?
Maka,
Jangan pernah berharap bayangmu bisa hilang dariku
Jangan pernah usir aku dari tempat ini…
Tempat aku berdiri, mematungkan cinta yang hanya padamu…
Dua hari lalu sekawanan burung terbang di atas kepalaku
Bercengkrama dengan angin, sejenak saja.
Lalu ada satu, terbang rendah, hinggap di samping tempat berdiriku…
Ia bisikkan kabar tentangmu kepadaku.
Sepeninggalku, kau masih mencari
Mencari yang tak kau temui di diriku.
Benarkah itu?
Hanya ku yakini saja dalam hati.
Malam tiada dapat menolak hadirnya rembulan, bukan?
Serupa dengan ketidaksanggupan angin untuk berdiam, tidak terbang mengelana.
Maka biar aku terima saja.
Dalam, aku artikan semua, namun aku tetap akan sembuh dari luka.
Lalu kini,
Ada kabar apa dari hatimu?
Ada kabar apa dari pencarianmu?
Berbagilah denganku
Agar tak lagi aku mematungkan cinta ini hanya padamu.
Biar aku bebaskan lagi jiwa,
Jika kau memang sudah temukan setengah jiwa yang kau cari.
Maafkan aku yang tlah dungu menata hati ini…
Maafkan,
Karena sebelum dua hari yang lalu,
Aku masih saja anggap kau, dirimu, hatimu, adamu,
Adalah yang terbaik untukku.
Maafkan.
CAPRICON DAN tAURUS
Bongkar Korupsi dengan Siriah Tanyo

Bongkar Korupsi dengan Siriah Tanyo


OPINI

Bongkar Korupsi dengan Siriah Tanyo

Oleh : Pebriyansah

Sekretaris Umum Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Payakumbuh

Padang Ekspres • Selasa, 10/04/2012 10:35 WIB • 25 klik

Sudah banyak metode yang dipakai dalam membongkar korupsi di Indonesia selalutidak memuaskan rasa keadilan bangsa Indonesia. Secara tradisional metoda membongkar kejahatan di tengah masyarakat dengan menggunakan siriah tanyo atau pelaku kejahatan mengaku sendiri tanpa ditanya.

Persidangan yang terus ada mengadili para pelaku koruptor di negeri ini. Tontonan yang selalu tersaji di berbagai media. Deretan tuntutan diderakan dalam sidang-sidang untuk mencari fakta yang akan menyeret para pelaku kejahatan menjarah harta negara dengan cara menyimpang.

Para penegak hukum disibukkan dengan urusan para bandit negara ini dengan menghadirkan alat bukti untuk para tersangka. Para tersangka selalu berkelit ketika menjawab pertanyaan. Sehingga membuat lamanya proses persidangan yang dilakukan.

Seolah tarik ulur dan lidah tak bertulang dilakukan para bandit (perampok) harta negara dan tak kunjung selesai. Penegak hukum menjadi lama, para saksi yang dengan terdakwa saling tuding mencari pembenaran diri.

Seperti saat ini sudah layak dilakukan metode hipnotis atau siriah tanyo agar para pelaku kejahatan Korupsi cepat terungkap dan terbuka atas perbuatannnya. Seperti acara Uya Kuya dengan metode hipnotis seseorang dapat mengaku dengan sendiri apa yang dilakukan di depan orang banyak sekalipun. Sehingga proses pencarian fakta terhadap apa yang telah dilakukan tindakan Korupsi dapat mudah di respon para penegak hukum. Sehingga proses penentuan kepastian hukum dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.

Hiptonis sebenarnya sebuah cara yang banyak dilakukan oleh dunia hipnoterapi. Mengapa mesti mempergunakan jasa Uya Kuya, karena penggunaan hipnotis sebagai sarana menguak kejahatan bisa digunakan untuk wasilah (perantara) mencari bukti-bukti awal dalam penelusuran kasus kejahatan.

Menurut Madzab Maliki bisa digunakan untuk mencari qorinah (acuan) yang menguatkan dugaan sebagai alat penetapan hukum. Apalagi Uya Kuya menggunakan ilmu hipnotis modern, dengan teknik menggunakan kekuatan psikologi dan eksplorasi kemampuan diri manusia. Teknik termodern inilah yang dipakai Uya dan tidak menyalahi hukum agama. Secara teknik hipnotis yang di pakai Uya menggunakan kekuatan psikologis.

Jadi, pelaku koruptor dapat dengan cepat terkuak apa yang telah dilakukan. Sehingga pihak penegak hukum dapat mudah menganalisa pengakuan yang dilakukan terdakwa terhadap pelaku koruptor. Jadi tidak memakan waktu berlama-lama untuk penyelesaian. Dalam sidang yang digelar dapat mengambil sebuah kesimpulan dari pengakuan dengan menghipnotis para koruptor.

Seperti kasus wisma atlet yang melibatkan banyak pihak. Apabila para tersangka di lakukan hipnotis masing-masingnya dengan tenang meraka akan menjelaskan seluruhnya apa yang meraka lakukan dengan sendirinya.

Dalam budanya Minang ada istilah sirih tanyo untuk mengungkap suatu kerucigaan terhadap seseorang agar mudah mengaku terhadap tindakan apa yang di lakukanya. Dengan metode ini mampu menggungkap misalnya kasus perselingkuhan yang telah dilakukanya oleh seserorang. Jadi dapat membantu dengan mudah pengakuan yang telah dilakukan oleh seseorang.

Sudah saat metode alternatif hipnotis ini dilakukan dalam rangka menjerat para pelaku koruptor di negeri Indonesia ini yang semakin hari tidak ada habisnya. Sehingga proses hukum yang setimpal dapat secepatnya di rasakan terhadap para pelaku yang membuat negara merugi. (*)

[ Red/Redaksi_ILS ]
padangekspres.co.id
Koran Nasional dari Sumbar
Calon Pemimpin Baru

Calon Pemimpin Baru

Calon Pemimpin Baru
Oleh PEBRIYANSAH*
"(menegakkan) kedaulatan rakyat adalah mendidik rakyat supaya tahu berpikir, supaya tidak lagi membebek di belakang pemimpin-pemimpin. supaya keinsafan rakyat akan hak dan harga diri bertambah kaut dan pengetahuan tentang hal politik, hukum dan pemerintah bertambah luas"
Mohammad Hatta, 1933
Genderang sudah di lonchingkan untuk perkibaran calon pemimpin kota Galamai  bertanda akan di mulainya calon pemimpin yang tepat sesuai kehendak dan amanah rakyat dengan berdasar kepada perinsip-perinsip hidup manusia. Serta pemimpin yang mampu membuat rasa damai aman bagai warga yang di peimpinya untuk tujuan masyarakat adil dan makmur. Dalam rangka itu payakumbuh di hadapkan pada wilayah mencari siapakah yang miliki kualitas yang bisa di pertanggung jawabkan untuk membawa daerah ini.
Dengan sinergi cita-cita untuk maju menjadi orang no one di kota ini, dorongan hati nurani berbuat untuk orang banyaklah yang harus di pertegas setiap kemauan insane untuk maju menjadi calon pemimpin.
Jumlah beberapa kandidat yang telah mendaftarkan pada Komisi yang di tugaskan untuk mengurus baralek gadang ini-pun sudah menerima dengan penuh rasa untuk di ikutkan pada pentas pilihan walikota di kota ini.
Semangat para calon dan teampun begitu besarnya untuk mengusung dan memajukan kader dan kandidatnya, entah itu yang dibawa oleh porpolnya atau di bawa oleh jalur independent untuk memimpin nantinya.
Semestinya para calon baru yang akan siap tanding memiliki sebuah semangat untuk menjadi sepertia apa yang di katakan Muhammad Hatta di atas tentanh hak-hak dan harga diri masyarakat bertambah kuat. Dengan stimulus calon baru nantinya. Tentunya godokan konsep yang pasti dan akurat harus di pasang mulai saat ini untuk menjadi orang yang benar-benar di harapkan.
Pemimpin baru adalah sosok yang mengawal dan menjadi kulitas apa yang di pimpinnya menjadi lebih meningkat dan lebih baik lagi. Bukan hanya sebagai rasa bagak-bagakan untuk menampilkan dirinya segai orang yasng memiliki kekuasaan dan kesebatanya yang semu.
Berhentilah berdusta dan mendustakan untuk sebuah niat menjadi pemimpin karena akan dihantam dan dilihatkan pada siapa sebenarnya wujud orang yang di nantikan.
Pemimpin baru hendaknya bukan seperti baju baru yang ketika di gunakan akan habis dan luntur warnanya, hendaknya semakin bergerak maju semakin memiliki arti dan peran nyata bagi kelangsungan umatnya.
Akhirnya sebentar lagi tempo waktu yang ada untuk menunggu-nunngu pemimpin baru ini muncul. Dengan waktu yang sedikit lagi ini tentunya dapat di gunkan untuk menetapkan siapakah yang pasti dan layak menjadi orang yang patut untuk di tempatkan.
Masyarakat luak hendaknya punya pencerdasan yang baru dalam rangka menilai sebuah tawaran yang di berikan para calon nantinya, supaya bahasa-bahasa kekesalan dan penyesalan jangan timbul ketika muncul pemimpin baru nantinya.
Mari kita nantikan memimpibn baru untuk kita dengan bernilai kualitas yang tulus iklas untuk mewujudkan idaman masyakat lauak ini,l yakin usaha sampai.
*Sekretaris Umum Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Payakumbuh